Thursday, June 10, 2010

Bidadari Tuhan



Dia pernah jadi bayi perempuan
yang tidur dalam buaian
dan di dodoi dengan senyuman
sang bonda yang rupawan

Dia pernah jadi kanak-kanak perempuan
yang comel macam bulan
begitu mudah berkawn
dan di sayangi jiran-jiran

Dia pernah jadi remaja sunti
yang sexy dan diminati
tidak mudah menyerah diri
dan percaya hidup untuk orang yang berani

Dia pernah jadi wanita
yang kuat bekerja
tidak pernah putus asa
dan tak sesekali lupa pada keluarga

Dia pernah jadi isteri
yang akan sentiasa memaafi
dan selalu mencintai
yang berusaha setiap hari menjadi mithali

Dia pernah jadi ibu
yang selalu mengerti dan tahu
setiap perubahan dan tingkahlaku
di jiwa anak-anak dialah ratu

Dia derita
tapi bahagia

dia sengsara
tapi gembira

dia kecewa
tapi ketawa


Dia hanya tahu beri cinta
dia tidak perlu tahu adakah mereka akan menyambutnya

Dia hanya tahu beri cahaya
walaupun balasannya dia tidak tahu sebesar mana

Dia hanya tahu beri bahagia
sedangkan derita selalu menyimbah atas kepala

Dia perempuan yang tahu
dilahirkan di dunia untuk membantu
meniupkan cinta dalam kalbu
dan menjadikan hidup penuh warna dan berlagu

** Puisi ini untuk semua perempuan-perempuan yang pernah bertahta dalam hati saya. Ibunda, adik perempuan, nenda, mak sedara, sepupu-sepupu, kawan-kawan, kawan atas kawan, dan untuk semua perempuan-perempuan yang ada di seluruh pelosok dunia. Adanya mereka di dunia ini adalah umpama Bidadari Tuhan.

7 comments:

4 April 2018, The Sun.

Walaupun tak berapa gemar dengan gambar saya yang tersengih nakal-gedik itu, namun ini antara sesi wawancara yang paling saya suka sepanja...