Ada selut di depan kita
Kau bisik di telinga
Apa kata kita cuba?
Aku balas, itu bahaya.
Kau rentap tangan
Kita semakin ke hadapan
Aku kata, jangan!
Kata kau, takpe… kita bergandingan.
Selut seolah memanggil
Kaki aku terus menggigil
Kau seolah terpanggil
Juga semakin degil, degil.
Mulut selut terganga luas
Kau pula semakin buas
Senyum kau seolah puas
Aku seperti batu keras.
Ada suara
Ada mata
Ada jiwa
Yang mengejar kita
Dengan tangisan dan sengsara.
Kita hampir tenggelam
Dalam warna malam
Yang kelam
Suram.
Kita bersalut lumpur
Aku menggelupur
Kau semakin akur
Dan kita sudah tersungkur
Kau usap kepala
Dan kau kata
Di sini kita
Ini namanya cinta
Tangisan mereka makin kuat
Tekak aku rasa tersekat
kau senyum likat
Selut ucap selamat
Selamat!!!!
24/4/2009
Tasik View-Seremban
Mud is...
ReplyDeleteWater and Earth.
What are we?
Don't be scared of getting dirty...
when you know in the end...
you will ask for cleanliness.
:)
Gambar tu... u ke?
he he (Get dirty!)
Beautiful.
ReplyDeleteon second thought...
ReplyDeleteWhy get dirty
when you can avoid it.
:)
ryo,
ReplyDeletetu gambar i la. haha
tok rimau,
:)
angah ke ni?
ReplyDeletebestnye main selut...
ReplyDeletefyra,
ReplyDeleteu think? :)
*kat wangsa maju mana nak dpt selut yang.. hehe
epul,
jom!!
faz, kalau yang macam hantu selut itu betul-betul u, inilah first time saya tergoda melihat hantu..he he!
ReplyDeleteedolah,
ReplyDeleteternyata hantu itu bukan saya. dan kamu takkan pernah tergoda. hehe
faz, tapi saya pernah tergoda melihat aksi awak di pentas... kalaulah saya lelaki si pemain pedang itu, alangkah!!
ReplyDeleteedolah,
ReplyDeletecinta si pemain pedang? haha. lama sgt tu.
faz,
ReplyDeletebetul..kalaulah saya si pemain pedang itu akan saya pangkas semua kepala musuh demi menjadi yang tunggal mendapat cinta u. haha
edolah,
ReplyDeletejgn berangan. haha
faz,
ReplyDeleteapa salahnya berangan kalau lambat laun ia bisa jadi kenyataan...
Bilang ranting yang terbang
ReplyDelete