Sunday, January 16, 2011
Fatal
Larutku, berjisim pada deru bisikmu
Bertekup di kelubungan
Dakaplah kegelisahan jiwa nan dulu
Adalah kegilaanku mencumbuimu
Leraiku, berdikit pada zarah nan buntu
Berpalit di pasunganmu
Hambarlah segala rasa jiwa nan dulu
Adalah keterasingan pada kucupmu
Benarkan ku bersentuh kudusmu,
Benarkan
Telahpun ku lupus dalam abadimu
Dan segala ada berulang liuk di kelopakmu
Aku harap sesekali kau menjenguk-jenguk aku disini.
Aku rindu kau.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 April 2018, The Sun.
Walaupun tak berapa gemar dengan gambar saya yang tersengih nakal-gedik itu, namun ini antara sesi wawancara yang paling saya suka sepanja...
-
Dan kita tidak akan selamanya berenang dalam lautan coklat yang manis dan mengasyikkan. Sampai waktunya kita akan telan pahit kopi yang hita...
-
Baru-baru ni aku lepak dengan seorang kawan zaman-zaman sedang mencari identiti diri. Dia kini dah jadi suami orang dan punya 2 orang anak...
-
Dia kata; Hijau bukan warnanya Sebab dia perlu maju ke hadapan itu dia tidak setuju Kuning juga bukan pilihan kerna dia harus bersedia unt...
talented!!!!!
ReplyDeletekapal kertas. :)
ReplyDelete